Icung was Born with Parent’s love

....

Icung, masih tergolong makhluk dari jaman purbakala yang masuk dalam klasifikasi homo sapiens dan  bertulang belakang ( vertebrata ), punya satu alat kelamin, punya sepasang tangan, sepasang kaki, berambut hitam lurus, bermata sipit, berkulit gelap, dan bertubuh pendek. Dari hasil deskripsi yang ada, bisa disimpulkan kalo Icung adalah spesies langka.

Icung lahir dari keluarga baik – baik dan sopan santun. Ayah Icung adalah seorang mantan preman pasar ikan yang insyaf, pamannya mafia pajak yang insyaf, dan kakaknya adalah pencopet yang juga insyaf. Icung mempunyai seorang ibu yang dulunya adalah anggota geng motor asal Bandung yang alhamdulillah juga sudah insyaf.

....

Malam itu, adalah malam jumat kliwon. Waktu menunjukkan pukul 19.56, hujan deras dan suara petir  yang menyambar membuat malam itu seakan – akan mencekam. Di sebuah gubuk tua, Marwati, seorang wanita berumur sekitar 29 tahun sedang hamil besar. Usia kandungan Marwati sudah 9 bulan tapi belum juga mbrojol, tapi Marwati yakin anaknya akan lahir menjadi anak yang sehat dan periang. 

Sumpah ini bukan Marwati

Belum sempat habis Marwati mengharapkan masa depan sang bayi periang, perutnya tiba – tiba mules. Marwati buru – buru ke toilet, namun hati kecilnya berkata,

“ aduh, mules ! ke WC ah… aduh, tapi jambannya kan lagi rusak.. Aduh, apa gue mesti menggali hujan – hujan gini ?  ”

Marwati bingung. Marwati bingung harus berbuat apa. Perutnya semakin mules, dia gak tahan, dia kesakitan,

" heeeeeennnggggghhh… aaaaaagghhhhhhh…. Heeeeegggghhhaahhhhggggaaahhh.. ”

“ owwweeeeekkk….. oweeeeekkk… oweeeekkkk… ”

Seorang bayi lahir dari rahim seorang Marwati…….

Ini adalah pertama kalinya Marwati mengandung dan untuk pertama kalinya Marwati melahirkan sendirian tanpa ditemani siapa pun di gubuk tuanya. Suaminya sedang bekerja, keluarganya jauh. Namun, Marwati menyambut kelahiran bayinya dengan perasaan senang. Apa yang dinantikannya 9 bulan akhirnya didapatkan. Gak sedikit yang dikorbankannya hanya untuk momen ini, tenaga, biaya, waktu, semuanya… begitu pun Paijo ( suami Marwati, 32 tahun ) yang terus bekerja keras sebagai preman pasar ikan demi menafkahi keluarga.

Di tengah ribut suara hujan dan suara petir,

“ ya Tuhan, jadikan anak ini menjadi anak yang sehat dan periang. Icung….  ”

Icung was born with Parent’s love. 

Love Love Love again….

**