PDKT (?) Sudut Pandang Cinta - Cintaan

Dalam rangka pembasmian virus kudet di blog gue, akhirnya gue mutusin buat ikut #tematicblogJB yang kebetulan kali ini punya tema tentang “PDKT”. Jujur, orang tua gue gak terlalu ngerti tentang “PDKT” soalnya jaman bokap  - nyokap gak ada yang namanya PDKT, menurut cerita mereka sih dulu sewaktu mereka bertatap muka tiba – tiba ada bunga asmara yang tumbuh dihati masing – masing, langsung bilang suka dan akhirnya ngelamar (indahnya jaman dulu).

“sebelum bahas lebih jauh nih, emangnya PDKT itu apaan, sih ?”

PDKT yang mungkin adalah sebuah singkatan dari “pendekatan”. Pendekatan yang dimaksud disini banyak arti dan maknanya, tapi kali ini gue bakal bahas tentang “pendekatan” yang berhubungan dengan dunia cinta – cintaan. Huhuyy………… *yang jomblo nyingkir sana…nyingkirrrr !!

PDKT masuk dalam kategori cinta tahap 0.5 dimana saat Sukimin lari – lari di lorong kampus buru – buru masuk kelas karena terlambat jam mata kuliah kalkulus dan saat itu dia gak sengaja nabrak Marijah, akhirnya Sukimin dan Marijah kenalan, terus mereka tukeran nomor hp, habis itu ketemuan lagi waktu jam istirahat buat makan bareng di kantin. *hidup itu simpel, kenapa dibawa susah ? :’v

Siklus cinta hidup Sukimin

Dalam masalah PDKT ini gak Cuma Sukimin dan Marijah yang punya cerita. Gue ( sebagai remaja modern kelahiran 1994-an ) pun punya sedikit cerita tentang PDKT-an *tersenyum bangga. Pada umumnya setiap PDKT sama orang yang berbeda, ceritanyanya pun beda juga. *jangan lupa jomblo nyingkir dulu

Ini ada beberapa penjelasan PDKT menurut survey pribadi gue,

PDKT via SMS

PDKT jenis ini gue jalanin waktu masih SMP kelas 1 yang katanya orang masih jaman – jamannya cinta monyet. Jadi mekanismenya cukup sederhana. Sekelas --> suka --> minta nomor hp sama temennya si doi --> sms “hi” --> akhirnya sms-an.

Time and PDKT

PDKT pun punya hubungan (khusus) dengan waktu, bagaimana hubungan itu bisa terjalin ? hanya Paimin yang tau. Okee, kembali ke leptooooopppp…. Jadi, PDKT itu bisa lho menentukan masa expired suatu hubungan.

“PDKT bisa nentuin masa expired suatu hubungan ? kok bisa ?”

Iya, menurut gue sih gitu. Dulu gue pernah PDKT-an sama salah satu cewek (yang sekarang udah jadi mantan gue, pffftt :v) dan hebatnya masa PDKT-an gue sama dia berjalan hampir satu tahun padahal gue udah nembak doi seminggu setelah kanalan, tapi dia maunya pedkt-an dulu sampe ada waktu yang pas. Kenapa bisa sampe satu tahun ? yaahh, entah apa yang ada dipikiran si doi. Apa mungkin gue terlalu jelek dan belum layak jadi cowoknya ? apa dia mikir gue seekor larva menjijikkan yang mesti nunggu berbulan – bulan dulu baru bisa jad kupu – kupu yang indah ? atau dia sebenernya alien ?

“terus, hubungannya ?”

Sabar, jadi sebenernya (setelah interview hati ke hati ) doi punya alasan. “semakin lama masa PDKT-an bisa semakin lama juga hubungan”, menurutnya. Hmmm, otak gue memproses….. bisa jadi, kalo udah lama PDKT-an kita bakal ngerti dan menyayangkan sebuah pengorbanan. Pengorbanan pulsa, pengorbanan waktu, pengorbanan bensin antar jemput, pengorbanan telinga dan hati ( disaat doi curhat gak jelas ). Jelas ini sebuah pengorbanan yang harus dibayar, kalo udah PDKT-an lama terus ternyata gak jadian ya….. rugi….. *otak bisnis bermain disini

( sumber pribadi )

“jadi, semakin pendek masa PDKT-an semakin pendek juga masa expired suatu hubungan ?”

Sebagai makhluk yang percaya tentang teori hubungan yang bisa kadaluarsa, ya itu bisa saja terjadi dan bukannya ada istilah “cepat datang cepat pergi” ?. Namun gak menutup kemungkinan juga kalo masa PDKT yang pendek itu malah bikin suau hubungan bertahan lama (iya, lama untuk saling mencoba memahami satu sama lain, lama berusaha menyatukan pemikiran, lama bertengkarnya pffftt :v)

Kita Punya Hobi yang Sama

PDKT bisa terjadi disaat dua individu memiliki kesamaan. Iya, cukup singkatnya Sukimin suka main gundu. Eh… ternyata Marijah juga suka, mereka akhirnya jadi sering ketemu buat sama – sama main gundu. Akhirnya benih – benih perasaan suka mulai muncul antara mereka berdua *logis ? logissss…

Dulu Aku Sempat Suka Sama Kamu

Eittss, ini nih. Disaat muncul perasaan suka terhadap seseorang dimasa lalu *eiiciyeeh, namun gak pernah bisa nyatain itu sampe jaman anak SMP nyetir helikopter. Lu hanya bisa melakukan komunikasi ringan namun bermakna ( lewat socmed, sms, atau Cuma tegur – teguran biasa ), sebenernya ini juga termasuk PDKT lho.. PDKT 1 arah namanya.

PDKT dan Friendzone

It’s a problem, dude. Dalam suatu situasi pertemanan yang sangat baik, lu sebenernya udah gak perlu lagi ngelakuin yang namanya PDKT. Tapi kalo udah nyangkut sama yang namanya “friendzone” *hahaha… bentar gue ketawa dulu karena emang udah deket. Jadi buat apa pendekatan ? terus buat apa gue nulis ini ? aneh… cukup… gak mutu….

Kata Paimin sih masa PDKT itu adalah masa yang indah, bahkan lebih indah dibandingkan masa - masa pacaran *setuju ? setuju....

Tapi dibalik sifatnya yang indah dan manis – manis itu, PDKT juga punya dampak BURUK lhoo kalo disalah fungsikan...

"yuks, scroll ke bawah lagi"

PDKT yang Mungkin Salah

Gara – gara kelamaan PDKT, lu sama si doi semakin punya hubungan yang makin mantep aja. Tapi ya kelamaan PDKT juga bisa makin ngelunjak juga si doi gara – gara keseringan lu manja – manjain ( padahal belum juga jadi pacar ). Jadi tipsnya, lu gak perlu berbuat atau bertindak selayaknya sudah pacaran pas lagi PDKT, pengorbanan berlebih itu gak perlu, pembodohan diri sendiri itu sangat gak perlu. Bertindak sewajarnya orang yang lagi ngelakuin pendekatan. Kayak sales gitu, sales kan menawarkan produk dengan bahasa yang manis tanpa memberikan pemanjaan yang gak menguntungkan balik dirinya.

“jadi, orang yang lagI PDKT sama kayak sales ?”

Gue cuma bisa........... Pffftttt :’v

"tapi kok tau ? lu sales ?"

mantan -________-

Akibat PDKT yang salah ( sumber pribadi )

Serasa Udah Pacaran, Padahal Belum

Akibat kelamaan PDKT-an kadang bisa kebablasan. Yang statusnya belum pacaran malah udah nuansa pacar – pacaran aja. Yang paling parah itu udah main cemburu – cemburuan aja. Ini adalah proses PDKT yang salah ( dan bersifat prematur ), lebih baik urungkan niat pacaran sama si doi. Masih PDKT aja udah kayak orang pacaran, kalo udah pacaran mungkin kayak orang yang sudah nikah aja... Berbahaya lho...Mungkin kalo kasusnya kayak gitu pasti si doi udah cemburu aja kalo ngeliat foto dibawah ini.

cuma teman SMA yang kebetulan laki - laki dan berfoto bersama ( sumber pribadi )

Manfaat Negatif PDKT

Nah, ini pembahasan terakhir tentang kesalahan fungsi PDKT. Manfaat Negatif PDKT...

“Manfaat negatif pada PDKT ? hmmm, bukannya agak aneh ? emangnya manfaat ada negatifnya ?”

Tunggu, jangan protes dulu. Analoginya, si Marijah adalah calon mahasiswa baru dan Sukimin adalah mahasiswa senior. Sukimin suka sama Marijah dari sejak SMA dan kebetulan Marijah keterima di perguruan tinggi yang sama dengan Sukimin. Sukimin senang akhirnya bertemu kembali dengan Marijah. Marijah mulai menghubungi Sukimin dan mulai dekat dengan Sukimin, tanpa Sukimin sadari ternyata Marijah hanya memanfaatkan Sukimin supaya Marijah dilindungi Sukimin saat ospek. Selesainya kegiatan ospek pun akhirnya Marijah lost contact dengan Sukimin. Sukimin sedih. 

"senior yang dimanfaatkan" (sumber pribadi )

-----------------------------------------------------------------------

Jadi, begitu dulu pembahasan gue tentang PDKT (singkatan dari “pendekatan”) dari sudut pandang cinta – cintaan. Sebelumnya mengakhiri postingan ini gue terimakasih banget sama orang - orang yang mungkin dirugikan karena tulisan ini (pfft :v).

-Bakteri yang terasingkan-