Skip to main content

About My School Story (semasa Gue SMP kelas 1 ) sambungan sebelumnya

-->
Tidak ada indikasi bahwa sang walet adalah seekor kriminal. Iman akhirnya percaya bahwa benda putih menjijikkan itu adalah jigong alien yang jatoh saat sang alien lagi melewati sekolah kami.
-Perkara ditutup-

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


*MASA SMP*

Setelah melalui proses belajar yang penat dan jenuh di saat SD, sumpah menn ! lu tiap hari mesti ketemu sama orang yang sama selama 6 tahun.!

tapi, menurut gue perpisahan dengan mereka adalah hal yang cukup mengharukan.
-->Saat lulus SD, gue nyoba – nyoba daftar di dua SMP yang berbeda. Menurut orang tua gue, jika gak lolos di salah satu SMP, gue bisa beralih ke SMP alternatif yang satunya.
gue daftar di SMP yang waktu itu dianggap SMP favorit (SMPN 1 Tanah Grogot), dan SMP terbaik (SMPN 2 Tanah Grogot). Gue jujur gak bisa bedain mana yang lebih bagus, tapi sejak orang tua gue memberi pencerahan “yang difavoritkan itu sudah pasti baik, namun yang baik itu belum tentu favorit”, akhirnya gue sadar.
-->Alhamdulillah, gue terdaftar bisa masuk di SMP terfavorit di daerah gue waktu itu “SMPN 1 Tanah grogot”. Gue seneng bisa masuk sekolah ini, Masa Orientasi Siswa (MOS) disini gak se-killer di seklah – sekolah lain. tapi Setelah gue resmi masuk ke sekolah ini, gue jadi bingung. Favorit darimana?!! Berbanding terbalik dengan SMPN 2 yang rindang, sejuk, asri, dan luas. Di sekolah ini lahannya sempit, langit – langit kelasnya bocor bahkan ada yang bolong, belum lagi dinding antar kelas yang terbuat dari kayu dan sudah bolong, kalo sudah siang menjelang, hawa jadi sangat panas dan bau. ya !! favorit.!



-->Ada suatu kejadian yang gak bakal pernah gue lupain di sekolah ini.

Hari itu adalah hari senin, “TENG TENG TENG..!!” bel berbunyi tanda akan dilakukannya upacara bendera. Para murid pun berhamburan ke lapangan. Hari itu langit sangat cerah dan membiru dan di sisi lain awan tampak seperti kapas putih bersih yang senantiasa menemani matahari yang bersinar, tampak juga segerombolan burung – burung walet milik tetangga yang terbang kesana – kemari. Burung walet yang terbang tepat di atas kepala kami ini merupakan pemandangan unik tersendiri bagi kami.
waktu itu, upacara berlangsung hikmad dan tenang. Para murid dengan sangat antusias mengikuti upacara bendera. 
-->

“ANJRIIT..!! APA INI?/!! ANJEEEENG. !”
Tiba – tiba teman gue yang benama Iman bernada keras. Lantas para siswa melihat ke arah dia, saat itu dia menjadi pusat perhatian para siswa, wajahnya terlihat bercahaya dibarengi dengan rambut gondrongnya yang berkibar layaknya iklan shampo.
Ternyata Iman merasa risih setelah ada benda asing yang tiba – tiba saja menyentuh pundaknya. Benda berwarna putih dan liat. Terlihat bagaikan satu sendok washabi namun berwarna putih. Iman yang penasaran dengan benda itu akhirnya memutuskan untuk menyingkirkannya dari pundaknya. Namun, bukannya hilang benda itu malah menyebar dan lengket di tangan Iman. Iman semakin penasaran, dia memutuskan untuk menggunakan indera penciumannya untuk menditeksi benda apakah itu.
Namun, saat yang bersamaan dia malah tambah beringas,
“ANJRIIIT,!! ANJRITT.!! BANGKEE.. BAU BANGET !!”, ujar Iman yang terlihat marah itu.
Gue yakin itu bukan bangke.

Kami penasaran, benda apakah yang bisa membuat dia yang sebelumnya tenang, menjadi sangat beringas seperti itu ?

Apakah sebuah benda luar angkasa ? 
jika benar, apakah benda itu mengandung roh jahat yang bisa merasuki seseorang ?




-->Sampai saat ini, gue sama temen – temen gue masih bingung. Tapi menurut teman – teman, benda itu adalah kotoran burung walet yang sering mondar – mandir di langit waktu kami upacara. Hal itu memang bisa dibenarkan oleh fakta adanya sarang walet di samping sekolah.

Ada terbesit rasa protes dihati kami “kenapa sih bikin sarang walet di samping sekolah? Dasar orang – orang yang tidak ber-keprikemanusiaan !”. 
Tetapi ada juga murid di sekolah yang malah marah sama si burung, “dasar burung bego gak punya otak, ngapain sih mesti pup di tengah lapangan?, mana orang lagi upacara juga ! lu gak punya jambannya, kasian banget lu, rung !”. gue tambah bingung, ini anak pasti salah pergaulan.


-->Tanpa sepengetahuan kami, insiden benda putih hari senin ternyata di proses Iman lewat jalur hukum. Pada awalnya, burung walet menjadi tersangka dan Iman menjadi korban. Namun, akhirnya sang walet bebas dari status tersangka karena tidak ada saksi bahwa sang waletlah yang telah menjatuhkan pup nya di tengah lapangan, tepatnya di pundak Iman. Bukti ini diperkuat lagi saat di introgasi, sang walet hanya bisa mencuit – cuit. Tidak ada indikasi bahwa sang walet adalah seekor kriminal. Iman akhirnya percaya bahwa benda putih menjijikkan itu adalah jigong alien yang jatoh saat sang alien lagi melewati sekolah kami. 
-Perkara ditutup-


-->

 Sewaktu kelas 1 SMP, gue pernah diajak teman gue yang namanya Barep ke sebuah warnet. Waktu itu, yang namanya internet itu adalah suatu hal yang tabu.
Siang itu pas pulang sekolah si Barep ngampirin gue,
“bro, kita ke warnet yok ?”, ujarnya dengan semangat 45
“apaa itu?”, gue pasang tampang goblok
‘warnet, warung internet”, jelasnya

Waktu itu yang ada dalam pikiran gue adalah duduk di bangku panjang, pesen kopi, mengangkat dan menekuk kaki sebelah sambil berpijak di bangku. 

Gak sama sekali gue bayangin ada komputer. Yah mungkin faktor gue pas kecil salah gaul sama om – om warkop dibanding dengan komputer dan internet.
“mau gak ?”, Barep tiba – tiba mengusir lamunan gue
“oke deh, gue ikut. Disana ada jual bakwan gak?”, gue tanya 
Barep Cuma diam gak ngerespon gue.




-->Sesampainya di warnet, Barep masuk dan duduk di depan komputer dan gue di sebelahnya. Ternyata apa yang gue bayangin gak ada disini, gak ada om –om pesen kopi dan bangkunya ternyata gak panjang. tetapi sepintas otak gue mulai selek. Ini komputer bisa ngeluarin bakwan gak ya?


-->Gue cuma ngeliatin Barep mengoperasikan komputer itu, tapi gue inget banget cara pake – pakenya. Dan akhirnya gue di perkenalkan dengan aplikasi chatting mIRC sama dia,
“Bro, ini namanya mIRC. Bisa buat chatting, bisa ngobrol sama orang yang belum kita kenal.”, jelas Barep
gue yang waktu itu ngerasa punya IQ diatas rata – rata langsung bisa mencerna apa yang dikatakan Barep.
gue pun minta ajarin barep cara bikin akun mirc sampai cara mainnya. Ternyta asik banget waktu itu bisa ngobrol sama orang – orang yang belum gue kenal. Kita bisa kenalan dan bercerita.


-->Keesokan harinya, gue sama barep mempromosikan apa yang kemaren kita lakuin di warnet dan keasyikan – keasyikannya. Temen – temen pun sepertinya antusias mendengar cerita gue dan Barep. Akhirnya hari itu sepulng sekolah kami beramai – ramai ke sebuah warnet di daerah Dolok.

Hari itu kami menggunakan Mirc dan membuat fs (friendster), saking waktu itu lagi jaman – jamannya alay, nama akun kami di mirc pun dibikin hampir sama dengan imbuhan “_tRane-Boyz” diikuti dengan huruf “V” dan nomor (entah itu nomor untuk apa) setelah nama kami. Contohnya “Barep_tRane-BoyzV2”, “Abeck_tRane-BoyzV1”, atau “IezhAL_tRane-BoyzV4”.
Jadi, waktu itu kami kira – kira ada 8 orang orang yang menggunakan model akun seperti itu dan sampai nama akum friendster kami pun gak lepas dari nama “tRane-Boyz”.
Hal ini cukup membuat kami jadi the new mirc-er yang sukses. Banyak yang nge-chat kami dan bertanya – tanya apa itu “tRane-Boyz”. Dengan berbagai diplomasi, kami menjawab ini adalah sebuah kelompok anak laki – laki yang ganteng.
–selesai-


-->Nama “tRane-Boyz” pun semakinn populer di dunia per-mirc-an. Hal ini juga yang mendorong gue dan teman – teman se-per-alay-an gue (Barep, Ijal, Jupri, Daus, Irfan, Ramdan, dan Martua) jadi rajin ke warnet bareng – bareng. Diantara kami yang paling populer dan paling banyak di add via FS adalah di Barep. Maklum, dia pake foto palsu di Friendsternya. Setiap kami onlen bareng – bareng kami jadi terlihat keren. Dan pada saat itu, kami jadi sangat bangga dengan ke-alay-an kami.


-->Kami para “tRane-Boyz” pernah di chat oleh akun seorang perempuan. Kalo gak salah namanya “ce_PurpLe_imOEdth”. Kalo sudah yang namanya cewek, pasti sangat semangat. Begitu kami chating – chatingan dengan si cewek ini, kami bikin sebuah taruhan. Siapa yang bisa dapetin nih cewek, dianggap paling ganteng. Kami memang seperti anak – anak yang salah pergaulan.

Setelah kurang lebih setengah jam, Barep pun teriak – teriak. Gue kira Barep kerasukan jin penunggu warnet, tapi ternyata dia bisa dapetin nomor HP sama alamat FS si cewek tadi, berikut alamat rumah si cewek. Ternyata si cewek tinggal di Tanah Grogot joy !!
Alamat rumah: jalan Lambung Mangkurat, gang SetiaWarga
waw.!! Deket banget sama rumah gue. Tetanggan mungkin. Terus, Barep yang sudah sumringah pun copas (copy paste) alamat FS cewek tersebut di mesin pencari di FS.
Nah, inilah saat yang ditunggu – tunggu. Saat terbuka suatu halaman Fs, kami pun takjub.
“Loh. Kok cowok sih?!!”, Ijal menyahut dari belakang
kami semua melongo. Yang paling shock adalah gue, terlihat jelas tampang di foto profil FS itu sangat tidak asing. Dia adalah Mas Bori, laki – laki paruh baya yang kerjanya sebagai satpam di salah satu bank di daerah kami. Gue kenal. Itu tetangga gue!!
 Terus, kami baca text chat selanjutnya dari si “ce_PurpLe_imOEdth”. Kata – kata yang gak bakal pernah gue lupain waktu itu,
ce_PurpLe_imOEdth             : hahaha..!! rAsAin kAmu. KeTiPu nih YeE.. :P
Barep_tRane-BoyzV2           : ANJRIIT LU BANCI !!

Gaul tahun 2007


-->Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kami para “tRane-Boyz” yang gue jadi agak ribet nulisnya ini jadi semakin bosan dengan aktifitas di warnet. Kami tiba – tiba sadar betapa banyaknya uang yang tebuang hanya untuk melakukan hal itu. Ya, sadar akan uang yang habis, bukan sadar akan betapa alaynya kami saat itu. -____-“

Dan pada saat kenaikan kelas, riwayat kelompok cowok –cowok alay versi SMP ini pun berakhir dengan ending yang datar dan mengalir begitu saja.
“tRane-Boyz is end”
Dan sebenarnya gue sangat menjaga sekali aib pada per-alay-an kami waktu itu, jadi ada beberapa hal yang tidak saya ceritakan. Hohohoho.. (aLay is Nev3r enDh)


-->
BERSAMBUNG..!! SEBENTAR LAGI..!!


Jangan tanya juga sama Iwan Pondok Bambu, apalagi sama Raehan adenya Intan,!

Comments

Post a Comment

Pembaca yang pintar adalah pembaca yang dapat berkomentar. Ciyeeee, pintar.