M: kamu tadi mandi gak ?
S: iya, kamu pake CD warna apa?
M: warna pink, kamu?
S: warna putih. Kamu beli dimana?
M: pasar, kamu mau juga?
------------------------------------------------
gue sama Ihul nyesel banget telah ngelakuin ini semua. Ya Tuhan, ampunilah kami
*MASA SD*
“Masa SD adalah suatu masa dimana seorang manusia baru saja berada di tahap awal kehidupan menuntut ilmu. Pada masa ini, adalah masa dimana seorang manusia sedang bersemangat menuntut ilmu sebelum dia memutuskan menikah sangat muda, menjadi pengamen independen, atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi”, #Teori SD stepieae
-->
Pada masa ini, anak – anak biasanya lebih mudah mencari teman dan lebih suka bertanya dan mengenal lebih jauh tentang seseorang. Dulu gue daftar di SD Negeri 018 Tanah Grogot (sekarang uda ganti SDN 016) di temanin nyokap, hari pertama pendaftaran gue ketemu sama anak – anak yang mau daftar disitu juga. Jadi gue langsung ditanya sama mereka, ngeliat tampang cewek serem kayak gitu, gue Cuma bisa berusaha ngejawab yang mungkin sreg di hati mereka walaupun berbohong,
“eh, nama kamu siapa ?”, tanya anak itu
“nama aku agung, kamu siapa?’, gue jawab
“kok, balik nanya?! Kamu dari TK mana?”
“aku gak TK, aku langsung SD” (biasanya anak preman gak TK, jadi gue berharap mereka anggep gue anak preman, jadi mereka segan gitu)
“oh”
-selesai-
gue berharap pikiran bodoh ini gak mempengaruhi anak – anak lainnya
-->Sekolah 6 tahun di SD bukan waktu yang singkat, dan ternyata anak cewek yang gue pikir preman pas pendaftaran siswa baru itu ternyata jadi teman sekelas gue.
Namanya Untari. Dan ternyata, di balik wajah premanisme yang dia pancarkan itu ada sesuatu yang tidak dimiliki oleh para preman – preman lainnya. Yaitu otak yang jenius.
Berbeda dengan gue yang waktu itu masih baby face (sekarang udah babi face), tapi tidak pintar, bahkan jenius. Untari selalu dapat peringkat pertama dikelas. Itu dari caturwulan 1 kelas 1 (dulu masih memakai caturwulan 1 2 3) hingga semester 2 kelas 6.! Gak ada satu pun makhluk dikelas yang bisa menggantikan posisinya. “super geniusly girl” dibalik ketakutan gue terhadap dia, tersimpan rasa kagum terhadap kejeniusannya
| Masa menyenangkan dengan sepatu PRO ATT |
-->Waktu SD, adalah masa – masa peralihan dari anak – anak menuju keremajaan. Dan masa itu sampai sekarang gue masih belum tau apa namanya. Tapi sampe sekarang nalar gue masih belum nyampe kalo ngingat – ngingat temen gue yang namanya Antony (sebut saja demikian). Waktu kelas 4 SD, gue pernah sempat berkelahi sama dia, masalahnya pun sepele. Gue ribut, dia nyuruh gue diem, dan gue sebagai makhluk yang aktif dan ribut merasa itu adalah sebuah sifat yang otoriter. Gue gak dengerin dia. Singkat cerita, Antony marah dan langsung ngajak gue duel. Sebelum duel, kami mencari tempat yang cocok buat duel (re: berkelahi) dan akhirnya kami menemukannya, sebuah tempat yang sepi, tidak ada orang, dan yang pasti teman – teman sekelas yang tau kami bakal berkelahi gak bakal tau dimana lokasi perkelahian.
Antony turun dari sepeda, dan menatap gue dengan tajam. Gue pun membalas tatapannya. Dengan latar dan sikap seperti ini, gue jadi mikir “ini mau berkelahi atau mau pacaran woy?!! Kenapa mesti cari tempat sepi?! Kenapa lo mesti natap gue kayak gitu/!!!”
Dia mendekat, badannya yang kecil gak bakal bisa bikin gue takut, gue lebih besar gue lebih ganteng, gue yakin bisa menang lawan dia.
Singkat cerita, kami pun beradu dan lebih singkat lagi gue bonyok dan gue nangis.
-______-“
-->Setelah perkelahian itu. Gue dan Antony jadi agak deket gitu, biasanya orang kalo habis punya masalah atau berkelahi pasti gak mau teguran, tapi kami enggak. (Istimewanya anak SD). Kami semakin akrab, Antony yang bisa ngalahin gue dan lebih preman daripada gue itu ternyata memiliki keahlian khusus. Jadi, setiap habis mata pelajaran olahraga kan kami ganti baju, si Antony pasti sukanya joget – joget di atas meja dan hanya memakai CD, celananya di pakai di kepala terus bajunya di kibas - kibaskan. Hal ini yang gak bakal pernah gue lupain. kalo dia macem – macem sekarang, gue tinggal nyebarin nih aib. Kikikikikik *ketawa saiko*
Waktu SD gue sahabatan sama seorang anak autis rada gila. Mungkin autis dan gilanya kurang lebih gue waktu itu. Namanya Ihul. Waktu kelas 6, gue dan dia sama – sama menjabat jadi seksi keamanann kelas yang waktu itu gue gak pernah tau kalo ternyata tugasnya itu beda banget sama satpam atau bodyguard seorang rentenir. Jadi, pas gue kepilih jadi seksi keamanan, gue nolak mati – matian, gue ngerasa rendah. Tapi, gue akhirnya terima aja setelah sadar ada yang lebih rendah, “seksi kebersihan” tugasnya mungkin sama kayak petugas DKP atau OB. Ahahahahaha :D
-->Dulu, teman – teman gue paling hobi surat – suratan di kelas kalo ada guru di depan kelas lagi ngajar. Mekanismenya, si A ngerobek kertas lalu bikin tulisan, terus dilempar ke si B, terus si B baca surat terus nulis sesuatu, dilempar lagi ke si A (begitu terus sampai kiamat). Temen gue yang paling suka surat – suratan itu namanya Maya dan Sinta (nama samaran), nah sebagai seksi keamanan, gue dan Ihul pun harus mengantisipasi hal ini agar konsentrasi murid lain gak terganggu. Waktu Maya ngelempar surat, Ihul mengintersep surat tersebut dan menggenggamnya kuat – kuat, Maya kaget dan berusaha menjamah Ihul untuk mengambil kembali suratnya, lalu Ihul dengan spontanitas yang tinggi, langsung melemparkan surat itu ke gue. Maya berteriak, Sinta pun ikut berteriak sambil memukul Ihul agar dia mengembalikan surat tersebut.
Suasana kelas menjadi gaduh, Pak Salmani yang lagi asik ngajarin murid – murid di depan kelas jadi kaget dan segera melerai sambil membawa seutas karet ban. Para murid sudah tahu kalo Pak Salmani udah bawa karet ban, pasti akan ada lagi telinga selanjutnya yang jadi korban keganasan karet bannya. “pleetaakk!” ternyata telinga Ihul yang jadi korban. Jujur gue kasihan banget ya nyeritain kayak gini, Ihul ngenes banget jadinya, uda di gebukin cewek – cewek ditambah lagi kena jepretan karet ban Pak Salmani yang baru – baru ini gue tau kalo karet itu dia dapatkan di Greenland waktu dulu masih jadi bajak laut. menurut cerita yang beredar, Pak Salmani telah mengalahkan Monkey de Luffy beserta awak – awaknya. Waktu gue berkunjung ke rumahnya seminggu yang lalu gue liat Zorro sama Sanji di angkat jadi pembantu di rumahnya, dan nami jadi baby sitter... (anggap lu gak pernah baca yang barusan -___-“)
Singkat cerita setelah Pak Salmani memarahi Ihul dan Maya serta Sinta, setelah itu Ihul balik duduk disamping gue (kami sebangku). Gue agak kasian ngeliat telinganya yang merah itu. Ahahaha #prayForIhul
-->Surat ditangan gue, Ihul nyuruh gue buat baca apaan tu isi surat yang dibuat Maya dan Sinta. Gue setuju, akhirnya kami buka surat itu dan ternyata ada sebuah percakapan,
M: kamu tadi mandi gak ?S: iya, kamu pake CD warna apa?
M: warna pink, kamu?
S: warna putih. Kamu beli dimana?
M: pasar, kamu mau juga?
------------------------------------------------
gue sama Ihul nyesel banget telah ngelakuin ini semua. Ya Tuhan, ampunilah kami.
Dulu, gue pernah disukai sama cewek yang gue juga suka sama dia. Anaknya cantik, tinggi, rambutnya lurus, dan kulitnya putih. Dia pernah ngirim surat cinta ke gue. Tapi karena gue orangnya bloon dan gak pedean, gua akhirnya memutuskan untuk diam dan tidak merespon. Waktu itu yang ada dalam pikiran gue, cewek itu adalah jerapah, dan gue adalah kuda nil.
perbedaan tinggi badan lah yang menjadi hambatan. Dan juga, waktu itu kan masih SD, rasa – rasa pengen pacaran itu masih belum ter-prioritaskan. Ya, betapa coponya gue waktu itu, beda banget sama bang Raditya Dika yang masih SD uda nembak cewek, sayangnya aja pas nembak, dia di najis – najisin sama tuh cewek. Kalo gue ngalakuin apa yang bang Raditya Dika lakuin waktu itu, mungkin gue lebih beruntung. For someone, everywhere you stay right now, “i also like you too” (nilai bahasa inggris di raport 4,2)
LANJUTANNYA JANGAN TANYAKAN MADI.... BHOHOHO
 |
| Madi, 17 Tahun (primata) |
Comments
Post a Comment
Pembaca yang pintar adalah pembaca yang dapat berkomentar. Ciyeeee, pintar.