BALIKPAPAN-Suasana rumah tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Balikpapan, Selasa (3/5) siang meriah dihibur pentas elekton yang menyajikan penyanyi cantik membawakan lagu-lagu dangdut, pop hingga campur sari. Hiburan yang dinikmati ratusan tahanan dan nara pidana (napi) merupakan rangkaian acara kenaikkan pangkat para petugas Rutan dan pemberian penghargaan petugas Rutan yang berhasil menggagalkan peredaran narkoba dalam Rutan.
Namun suasana suka ria tersebut dihebohkan penemuan seorang tahanan bernama Frangky (31) yang tewas gantung diri di sel isolasi. Mayat tahanan kasus pencurian limpahan dari Polsek Timur itu, ditemukan sekitar pukul 11.00 Wita, lehernya terjerat kaus dalam yang dipilin. Dari penjelasan Kepala Rutan (Karutan) kelas II B Balikpapan Imam Setya Gunawan BSIC, Frangky gantung diri gara-gara sakit hati karena HP miliknya disita oleh petugas Rutan.
“Peraturan di dalam Rutan memang nggak boleh membawa HP. Frangky ketahuan membawa HP, disita oleh petugas kami,” kata Imam di halaman rutan, kemarin.
Frangky ketahuan membawa HP di dalam Rutan, sekira pukul 06.00 Wita, pada Selasa (3/5). Setelah HP diamankan, sekira pukul 10.00 Wita, Frangky berulah hendak mengamuk dan mengancam petugas rutan. Yakni mengancam akan membunuh petugas rutan yang menyita HP miliknya. “Awas ya, kalau nanti saya keluar, saya bunuh,” kata Imam Setya menirukan ancaman Frangky.
Untuk menghindari Frangky mengamuk, petugas Rutan memindahkannya ke ruang isolasi. Dalam ruangan ukuran 2 x 4 meter itu, Frangky sendirian. Nah, saat itulah Frangky memilin kaus dalamnya untuk menjerat lehernya sendiri yang diikatkan di teralis ruang isolasi. “Frangky ditemukan meninggal dalam posisi berdiri, menghadap ke dalam. Lha itu, kita kasih hiburan electon, dia malah gantung diri,” kata Imam sambil tersenyum.
Sempat muncul informasi dari dalam rutan yang menyebutkan bahwa, Franky dipukuli petugas Rutan saat dimasukkan ruang isolasi. Namun hal tersebut dibantah Imam Setya. “Tidak ada pemukulan. Frangky meninggal karena gantung diri,” tegas Imam. Dokter rutan, dr Kurnia Nente menambahkan, Frangky baru saja melakukan gantung diri. Sebab, kondisi badannya masih dingin.
Dijelaskan Imam lagi, Frangky merupakan residivis (penjahat kambuhan) kasus pencurian limpahan dari Polsek Balikpapan Timur. Pria berkulit gelap itu sudah tiga kali masuk penjara sehingga petugas Rutan sudah mengenal Frangky. “Kami kesulitan menghubungi keluarganya. Dari catatan kami, Frangki berstatus sudah menikah, tinggal di Jl Lumba-lumba Manggar. Sejak menghuni Rutan, belum ada keluarganya yang membesuk,” kata Imam.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Gendut Supriyanto mengatakan, Frangky dalam tahap penyerahan BAP tahap kedua ke Kejaksaan. Jadi status Frangky adalah tahanan Kejaksaan. “Proses di kepolisian sudah selesai, sudah P-21 dan sudah pelimpahan tahap kedua. Bukan tahanan polisi, tetapi tahanan Kejaksaan,” kata Gendut.(ono)
Comments
Post a Comment
Pembaca yang pintar adalah pembaca yang dapat berkomentar. Ciyeeee, pintar.